Selasa, 02 September 2014

Beberapa Jenis Rasa Lapar dan Cara Mengatasinya


Rasa lapar merupakan sinyal yang dikirim dari otak untuk menunjukkan waktu makan telah tiba. Sayangnya tidak selamanya rasa lapar muncul saat benar-benar lapar dan butuh asupan makanan, kadang-kadang ada juga lapar palsu. 

Seperti yang dilansir oleh Detik Health yang dikutip dari berbagai sumber, berikut ini beberapa jenis rasa lapar sekaligus cara mengatasinya.

1. Lapar sungguhan 
Rasa lapar yang sebenarnya adalah jenis rasa plapar yang sangat penting. Tanpanya, sulit memperkirakan waktu yang tepat untuk makan. Rasa lapar yang sebenarnya dipicu oleh kadar gula darah yang menurun, dan secara fisik memicu rasa lemas, perut keroncongan, dan kadang-kadang rasa sakit di kepala. 

Cara mengatasinya mudah, segeralah makan. Saat rasa lapar jenis ini muncul, jangan ditunda-tunda. Tidak ada salahnya menyiapkan cemilan ringan untuk jaga-jaga.

2. Lapar nonton TV  
Bagi sebagian orang, nonton televisi tanpa ngemil rasanya ada yang tidak lengkap. Padahal sebuah penelitian tahun 2013 menunjukkan bahwa TV bisa mengalihkan perhatian terhadap rasa lapar. Artinya, sinyal lapar maupun kenyang bisa teralihkan saat sedang asyik nonton TV. Tidak perlu heran jika ada anggapan nonton TV bisa bikin gemuk. 

Cara mengatasinya, sibukkan tangan dengan hal lain. Apapun itu, yang penting jangan biarkan tangan menjangkau makanan saat sedang nonton TV.

3. Lapar bosan  
Makan cuma karena bosan adalah hal yang kita semua lakukan. Satu hal yang harus bisa kita lakukan adalah harus bisa lebih menoleransi kebosanan dan tidak buru-buru melakukan sesuatu untuk mengisi kebosanan. 

Cara mengatasinya, ubahlah kebosanan menjadi kesempatan untuk relaksasi. Buat daftar 5 cara untuk rileks, 5 tempat untuk menenangkan diri, atau 5 orang yang bisa diajak ngobrol asyik. Saat bosan melanda, tinggal pilih satu dari daftar tersebut.

4. Lapar marah  
Bukan makan karena sedang marah, sebaliknya istilah ini merujuk pada amarah yang muncul gara-gara lapar. Turunnya kadar gula darah saat lapar memicu reaksi di otak, sehingga orang lebih mudah tersinggung. Menurut sebuah penelitian, seseorang yang sudah menikah dan memiliki kadar gula darah lebih rendah cenderung lebih agresif pada pasangannya. 

Cara mengatasinya, konsumsilah serat dan karbohidrat yang sehat agar kadar gula dalam darah tidak cepat turun.

5. Lapar sore  
Menjelang bubaran kantor, rasa lapar berbaur dengan bosan dan kelelahan. Sulit dibedakan apakah benar-benar lapar atau hanya karena terburu-buru ingin segera menyudahi pekerjaan hari itu. 

Antisipasinya, siapkan snack atau cemilan di meja kerja. Bukan sembarang cemilan jika tidak ingin lingkar pinggang cepat membesar, pilih yang kaya akan protein. Hindari yang banyak mengandung gula dan karbohidrat kecuali memang benar-benar lapar.

6. Lapar Stres 
"Saat stres kita jadi tidak pilih-pilih makanan," ujar Susan ALbers, PysD, penulis EatQ. 
 Saat stres biasanya Anda menjadi tidak terlalu meperhatikan apa yang akan dimakan. Makanan tersebut dijadikan sebagai pelampiasan untuk menghilangkan stres yang ada di kepala. 

Untuk mengatasinya adalah dengan memilih camilan yang bisa memberi manfaat pada kesehatan. Selain itu cobalah untuk rutin berolahraga jadi Anda tidak perlu khawatir jika saat stres datang dan keinginan makan muncul. Anda masih tetap bisa menjaga berat badan Anda. 

Selain itu, menurut studi yang ditemukan pada tahun 2013, stress eaters atau orang yang cenderung makan banyak saat stres mungkin saja makan berlebihan pada saat kondisi tersebut datang. Tapi, pada kondisi normal biasanya mereka akan makan sedikit.

7. Lapar PMS  
Niat untuk diet bisa terancam gagal saat masa Pre Menstrual Syndrome (PMS) mulai datang. Beberapa hari sebelum haid datang memang bisa membuat perubahan dalam hormon yang membuat nafsu makan bertambah dan ngidam berlebih. 

Tidak perlu kesal dengan hal tersebut. Masuk akal memang jika saat PMS keinginan makan Anda bertambah. Untuk mengatasinya, perhatikan isyarat perutjika merasa lapar. Makan dengan porsi sedikit lebih banyak jika memang merasa lapar.

8. Lapar Pikiran  
Ini adalah kondisi saat Anda tidak merasa lapar atau kelelahan, tapi Anda ingin makan sesuatu.  Menurut Minh-Hai Alex, RD, daro Mindful Nutrition Seattle, cara untuk mengatasi lapar pikiran ini adalah dengan menanyakan kepada diri sendiri "apa yang bisa diberikan makanan itu untuk saya?" 
"Saat Anda memang ingin beristirahat sejenak dari pekerjaan, keinginan makan tersebut datang agar Anda bisa merasa produktif lagi," ujar Alex. Pada saat seperti itu, putuskan apakah Anda memang benar-benar butuh ngemil atau tidak.

9. Lapar Mata  
Lapar mata adalah kondisi saat Anda merasa lapar dan ingin makan sesuatu yang Anda lihat. Misalnya saat jalan-jalan ke mall dan melihat toko kue, pasti ada rasa ingin membeli sepotong kue kan? 

Nah, saat gejala lapar mata ini muncul coba beri jeda untuk otak berpikir sejenak. Lapar mata adalah kondisi yang membuat Anda menjadi secara otomatis terbiasa untuk makan tanpa berpikir dan menikmatinya. 

Untuk mengatasinya buatlah keputusan, mengabaikan atau memakan. Jika Anda memutuskan untuk memakan, berikan diri Anda ruang untuk menikmatinya. "Perasaan ragu membuat kita makan dengan cepat sehingga kita tidak menikmatinya dan ingin memakannya lagi," ujar Alex. Ingat, satu kue tidak akan membuat berat bertambah, tapi lebih dari 2 pasti akan memberikan dampak yang tidak menyenangkan.

10. Lapar Pesta  
Pesta perayaan tentu identik dengan hidangan nikmat yang bisa dinikmati bersama teman dan keluarga. Tidak ada yang salah dengan makanan tersebut. Tapi jika saat pesta Anda hanya berada di tempat makanan tentu akan menjadi masalah karena hasrat untuk makan akan bertambah. 

Atasi dengan saling berbagi makanan dengan teman Anda sembari mengobrol atau berjalan-jalan di area pesta. Hal ini tidak akan membuat Anda merasa lapar lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar